Senin, 23 April 2012

KEWAJIBAN AYAH TERHADAP KELUARGA

Bahasan ini didahulukan agar kita lebih mendahulukan kuwajiban suami dibanding menuntut hak-hak atau kuwajiban istri pada suami. Suami adalah pemimpin keluarga yang dibangunnya dan ia akan mempertanggungjawabkan seluruh kepemimpinan atas keluarganya, bukan istri yang harus bertanggung jawab. Dan kuwajiban ayah adalah member makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf (Al Baqoroh: 233). Jadi bagaimana jika pendapatan istri lebih banyak, maka adalah keikhlasan istri untuk memberikan kepada suami tetapi bukan hak suami meminta pendapatan istri, keduanya harus memiliki kesepakatan, karena istri bekerja atas ijin suami dan bertujuan membantu suami. Suami dengan segala daya dan kekuatannya harus dan wajib mencari nafkah tanpa alasan.
Bagaimana kalau penghasilannya kecil? Tidak mengapa asalkan halal. Rasulullah bersabda “Satu dinar yang kamu nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu nafkahkan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang kamu berikan kepada orang miskin dan satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu, maka yang paling besar pahalanya yaitu satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu” (HR.Muslim). Jangan berlagak sosial dengan mengorbankan keluargamu! Keluarga adalah kuwajiban utama seorang ayah!
Jangan malu bila hanya sedikit pendapatan di jalan Allah “Hendaklah orang yang mampu member nafkah menurut kemampuannya> Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah member nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang diberikan kepadanya” (Ath.Thalaq:7). “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya” (Saba:39). Jangan mengkhawatirkan kita kelaparan selagi kita berusaha dengan keyakinan dan terima meskipun hanya sedikit. Jangan putus asa akan usaha kita, yakini Alaah akan member rezeki, jikapun belum lakukan terus dengan kegembiraan dan rasa cinta terhadap keluarga. Tidak perlu mengeluh, ia akan semakin memperberat!
Tugas seorang suami dan ayah masih banyak. Ia berkuwajiban mendidik keluarga agar taat kepada Allah Ta’ala “Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah dalam mengerjakannya” (Thaahaa:132). “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” (At-Tahrim:6). Rasulullah bersabda “Perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan shalat ketika berusia 7 tahun dan pukulah mereka karena meninggalkan salat bila berumur 10 tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka (lelaki dan perempuan)” (HR.Abu Dawud).
Tidak mudah bukan menjadi seorang suami, ayah, dan kepala keluarga! Seluruh keluraga adalah tanggungjawab suami. Memang istri dan setiap orang juga memiliki tanggung jawab, tetapi pada porsinya masing-masing. Misal: Istri adalah pemimpin bagi rumah suaminya!. Sebenarnya masih banyak lagi tanggungjawab suami, ayah, atau kepala keluarga! Cukup dua aspek saja, nampak sederhana namun sudah cukup berat untuk menjalankannya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar